Sabtu, 26 September 2015

How We Met?

Bertemu kalian dan menjadi bagian dari kalian adalah berkah tuhan...
Hei para gadisku... kita dulu dipertemukan dengan berbagai cara. Ada yang dimulai dari perkenalan yang tidak disengaja, ada pula yang dimulai dari pikiran "ih orang ini lo... -_-" hahaha...
Pertemanan kita sudah terjalin sejak kuliah S1 di Universitas Udayana.
Ospek adalah awal perjalanan kita. Dimulai dari ospek universitas, ospek fakultas sampai ke ospek jurusan. Kita mulai perjalanan kita pada masa ospek fakultas. Aku merupakan anggota ton 3, di ton ini aku dipertemukan oleh teman-teman baru. Ospek itu sebenarnya masa gradag grudug yang dimana badan sih udah masuk kampus, cuman jiwa anak SMA masih terbawa.. haha
Disini aku bertemu dengan salah duanya sri astini dan gungmas pratiwi. Asti adalah pribadi sederhana, cerdas, ramah, dan aku salut dengan perjalanannya. Gung mas pratiwi orangnya seru, apapun ceritanya bisa jadi seru banget... hahhaa... Gung mas adalah seorang announcer di Pak Oles FM. Tidak hanya cerita pertemanan yang terjalin, tetapi cerita cinta pun juga terjalin di tengah-tengah keribetan ospek mempersiapkan KBBM (Kemah Bina Bakti Mahasiswa). Gung mas dan ganesh sama-sama berasal dari ton 3 dan cerita cinta mereka masih terjalin erat hingga saat ini.



Ini kami beberapa cewek-cewek dari ton 3 ketika latihan di art center



anggota ton 3 ketika mengikuti kegiatan KBBM


Akhirnya KBBM usai, ospek dilanjutkan dengan yang namanya inisiasi. Inisiasi adalah ospek jurusan dan ospek ini adalah ospek yang paling amat sangat teramat berkesan bahkan masih terpatri indah di pikiranku setiap halnya. Sebelum aku tua dan pikun, jadi aku ceritakan saja yaa semua kekonyolan yang terjadi ketika itu... LOL


Oke, begini ceritanya, ospek inisiasi ini adalah ospek yang berlangsung ketika perkuliahan sudah dimulai. Capek makkkk abis kuliah trus dikumpulin di bawah terik matahari bukit jimbaran yang menyengat. Aku selalu buat penugasan dong dan aku slalu hadir bahkan aku ga ada yang namanya cerita sakit-sakit biar aman gak dijemur. Entah aku lupa ketika itu pengumpulan ke berapa, kami dikumpulkan di ruang kelas lantai 4 di bukit, ruangannya cukup luas, sekat kelasnya bisa dibuka sehingga mirip seperti aula mini. Ketika itu para senior menyuruh kami untuk menunjukkan penugasan yang telah dibuat dengan aba-aba tugas satunya dipegang di tangan kiri dan satunya lagi di tangan kanan trus kami disuruh mengangkat tangan kami tinggi-tinggi. Tinggiiiiiiiiiii banget sampe tangan kami pegal semua. Entah kenapa ketika itu senior nyuruh saya maju dan berdiri di depan kelas bersama teman lainnya. Aku berdiri di paling pojok timur dan dibelakang salah satu teman. Senior tetap menyuruh kami mengangkat tangan tinggi-tinggi. Entah kenapa juga ketika itu aku tergelitik akan sesuatu yang agak sedikit lucu yang aku gatau apa itu. Pokoknya pingin ketawa aja ketika itu. Seketika seorang senior menghampiri aku dan bentak-bentak aku karena menahan rasa ingin tertawa. Aku sebenarnya berusaha menghentikan rasa lucu itu namun aku tak kuasa. Aku malah semakin ingin tertawa ketika senior itu membentakku. Senior lain yang ada disanapun ikut menghampiriku dan mereka satu persatu membentakku karena aku yang senyum-senyum berusaha menahan tawa. Ketika itu datang seorang senior cewek, Dia pas ada di depanku. Kita sebut saja namanya "bunga". Senior itu lebih pendek dari aku dan lebih kecil badannya dari aku, dia membentakku dengan suaranya yang super nyempreng. Disanalah aku semakin berusaha menahan rasa tawa. waahahahhahaa...

Semua senior mungkin jengkel denganku, akhirnya seorang senior memanggilku dan memerintahkanku untuk naik ke atas bangku. Aku ingat saat itu aku menggunakan jeans dan baju hitam satin polkadot dengan ornamen pita di sekitar leher. Karena aku tinggi dan ditambah dengan naik ke atas bangku, tentu saja aku jadi pusat perhatian teman-teman peserta inisiasi ketika itu. Entah apa yang aku pikirkan ketika itu sehingga menjadi sangat lucu. Aku pernah ada di posisi mereka sebagai senior dan aku pernah ikut menjadi panitia ospek ketika SMA, jadi aku tidak terlalu takut ketika mereka marah-marah, karena bagiku itu semua hanya settingan aja biar mereka keliatan tegas, Cuman sayangnya beberapa senior bukannya terlihat tegas tapi malah terlihat galak gak karuan-karuan hahahaha itulah salah satu alasan yang bikin aku tertawa ketika itu. Seusai pengumpulan itu, dihari-hari berikutnya aku berpapasan dengan senior cewek yang cempreng ketika pengumpulan inisiasi. Dia dengan muka juteknya menatapku dengan tajam. hahaha... entahlah ada yang bilang aku TO "target operasi" tapi aku merasa biasa aja. Puncak inisiasipun tiba, keadaan paling bikin ngantuk adalah denger ceramah di siang bolong diantara pohon-pohon teduh... gaaaaadddddd aku udah merem melek ketika itu mendengarkan ceramah. Aku minta ijin ke senior untuk ke toilet cuman untuk membasuh mata dengan air tetapi hal itu tidak membantu, malah tambah ngantuk maaaakkkk... akhirnya aku buka snack yang diberikan kepada panitia, aku mencari sesuatu yang bisa buat aku terjaga dan akhirnya aku menemukan SEBUAH CABAI MERAH terkaput dalam plastik risoles horeeeeee... aku gigit perlahan-lahan cabai itu agar pedasnya membuat mataku terjaga.


Kuliaaahhh, Kuliaaaahhhh, Kuliaaaaaahhhhhhhhhhh
Ospek terlewati dengan baik dan dengan kesan yang cukup membekas. Semua kembali normal. Senior-senior yang ketika itu masang wajah galak, kembali ke karakter awalnya. Kan bener kataku kalau marah-marah mereka hanya setingan. Perkuliahan dimulai tanpa adanya tugas ospek dan itu membahagiakan. Di kampus bukit jimbaran, di depan ruang absen gedung IA Ekonomi Unud. Aku bertemu lady dan krista. Mereka bersama seorang anak baru yang ternyata pindahan dari fakultas lain di Unud. Kami berkenalan dan dia menyebutkan namanya dwimas. Itulah awal pertemuanku dengan dwimas sedangkan lady dan krista memang kami sering berada pada kelas yang sama. Semester satu, semua jurusan dari manajemen, akuntansi dan ekonomi pembangunan berkumpul jadi satu di kelas yang sama. Aku masuk ke kelas, jika aku datang lebih awal pasti aku duduk di deretan nomor dua atau tiga. Jika aku terlambat, yasudaaaaahhh cari tempat duduk kosong paling belakang.. hahaha...

Ketika semester awal, ada 4 orang yang bisa dibilang geng yang dimana mereka selalu memakai baju yang seragam. Misal, satu pakai baju warna putih, semua pasti pakai baju dengan warna yang sama. Dua orang anggotanya bernama Yolanda Simangunsong dan Ayu Janiantari. Awalnya aku pikir "ihhh apa orang-orang ni, pakai baju kayak kembar gitu. ckckck" hahaha... disanalah awal aku tau yoyo dan jeje. Tapi ketika itu baru sebatas tau mereka. Di dalam kelas setiap mata kuliah, ada anak cewek yang kalau dia angkat tangan pasti anggun banget, menoleh saja dia sangat hati-hati karena takut poninya rusak. Dialah yenni widiastiti. Aku sering duduk bersebelahan dengan yuli kusuma dewi, yuli cewek yang pemalu, berkacamata dan baiiiikkkkkk banget. Aku juga bersebelahan dengan Nana Putri Ani yang biasa kami panggil "Blonk", Gung Gek Intan dan Pongkik. Blonk adalah cewek yang ceriwis dan rame. Logat bicaranya yang mendok bali sangat kental, suaranya agak serak-serak basah jadi terdengar seksi di telinga. Bisa dibilang dia cewek machooo!! hahaha... Gung Gek Intan dengan rambut bergelombang berwarna merah dan seringkali pongkik ada disebelahnya. Entah mengapa seperti itu,.. hahahaha... pongkik adalah satu-satunya cowok di cerita ini. Mengapa? karena selain dia ada sederet dengan kami, dia juga partner in crime ku dan gung gek intan... haha.. Banyak hal lucu yang kami alami terutama saat ujian. Biasanya Lady Andini, Aku, Pongki dan Gek intan selalu sederet. Ketika ujian dan kami tidak tau jawaban, kami pun mulai mengarang indah, mengaraaaang seindah mungkin. Walaupun kami gatau apa yang kami tulis, tapi setidaknya kertas ujian penuh dengan tulisan,,, hahaha... Pongkik, dia satu-satunya cowok di deretan ujian kami. Dia nyempil diantara para bidadari... haha dia paling rusuh kalo udah ujian apalagi kalo gatau jawaban dan nyontek ke temen sebelah, dia pasti paling ribut sampe dulu dia pernah berapa kali ditegur dosen pengawas... hahaha... sumpah lucu banget inget kejadian itu.


Ayik rangkan, Aku, Nana Putri Ani (Blonk), Gung Mas Pratiwi, Sri Astini
Kegiatan ketika jadi panitia Bazzar Akuntansi di Breaktrough Resto Mahendradata



Gung Mas Pratiwi, Yuli Kusuma Dewi, Dek Ria, Aku, Gung Gek Intan, Indah
ini waktu kami mau nonton bareng



Trisna dwiyanti, gadis yang juga bisa dibilang pintar di kelas. Terbukti dengan cerita teman-teman SMA nya. Norisa, putih, mungil, dan cerdas. Norisa memiliki ciri khas pada ketawanya dan cara berbicaranya... haha... Ketika itu, kami belum seakrab sekarang. Ketika itu kami hanya sekedar kenal dan tau mereka hingga akhirnya kami masih berteman hingga sekarang. Aku juga sebenarnya lupa apa yang membuat kami sangat dekat seperti sekarang. Seiring berjalannya waktu, magnet di dalam diri kita masing-masing semakin saling tarik menarik satu dengan yang lainnya. Kami sering jalan bersama, kadang kami saling nebeng untuk berangkat kuliah. Lady Andini, Dwimas Sukma Agung, Yenni Widiastiti, Yolanda Marsyella Simangunsong, Trisna Dwiyanti, Norisa, Kristayani dan Ayu Janiantari. Dari mereka akhirnya aku mengenal Yessi Christina dan Cok Mas Amerta Dewi.




Yessi, Lady, Cokmas, Norisa, Yenni, Dwimas, Yolanda, Trisna, Aku


Foto diatas tadi diambil di pizza hut gatsu timur dalam rangka ulang tahun yenni widiastiti. Foto ini diambil oleh adiknya yessi yang ikut ketika itu... hehe..
Ini foto ketika aku, lady dan yolanda menjadi panitia dalam suatu kegiatan. 



Happy birthday yoyo, ini tampang yoyo ketika dapet surprise dari kami... haha semoga bahagia selalu ya sayang...


Bisa tebak ini siapa? inilah lady andini... satria baja hitam. Ini tempatnya di kampus bukit jimbaran. Setiap kuliah beginilah penampilan kami. Berjaket, berkaos kaki, berslop tangan dan pastinya berhelem yaaa... haha



Foto dibawah ini diambil saat ulang tahun yenni. Ini tempatnya di rumah yenni. Cuman yenni gak comeng-comeng kayak yoyo... haha






Ini waktu kita kundangan ke pernikahan Patrisia Anggie dan Leo.

                                      


Kalian Teman Terbaik diantara yang Terbaik
Semua berjalan begitu saja, Aku semakin mengenal kalian dan karakter kalian. Kita saling menerima satu sama lain, kadang kita berbeda pendapat, namun kita tetap bersama. Aku juga baru tau ternyata kesan awal kalian terhadapku itu bisa dibilang buruk... hahaha... terutama yenni yang mengira aku anak nakal dan pemberontak karena saat inisiasi jurusan aku disuruh naik ke atas bangku oleh senior karena senyum-senyum dan bahkan dia masih ingat baju yang aku kenakan ketika itu. Lady memiliki kesan awal kalau aku orangnya jutek dan cuek... hahaha... tapi setelah sekarang kenal lama, udah gak berpikir gitu kaaannn... hahaha...
3 setengah tahun kita berkuliah di Fakultas Ekonomi yang sekarang menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Reguler Bukit Jimbaran, akhirnya kita mulai pada kesibukan menyusun skripsi dan sampailah kita pada titik dimana kita mengira hari itu adalah hari terakhir kita bertemu. KITA WISUDA.


Kita lulus, kita diwisuda bersama walopun beberapa sudah mendahului mengikuti wisuda sebelumnya. Kita bahagia namun juga sedih. Apakah perjalanan ini akan berhenti sampai disini saja? apakah setelah ini kita akan menjadi orang asing seperti dulu sebelum kita mulai kenal? pertanyaan yang selalu mampir kepadaku selama acara wisuda dimulai. Tapi tidak. Kita menyempatkan diri berkumpul sebelum yessi mulai berangkat ke Jerman untuk mengambil beasiswa bahasa disana. Kami berkumpul di sebuah restoran di jalan dewi sri. Tempatnya bagus, Aku, lady dan dwimas yang sampai terlebih dahulu. 

                                       
                                      

                                       

Kita berfoto-foto di semua sudut restoran, untungnya juga mbak waitress restorannya baik hati membiarkan kita dengan kealay-an kita berfoto kesana kemari. Restorannya cantik, cewek banget. Banyak ada kue yang lucu dan tinggi-tinggi. Setelah beberapa lama, mereka pun datang dan tidak lupa kami mengambil foto sebelum yessi meninggalkan kami ke Jerman.

                                       

                                       

Yessi pun meninggalkan kami dan memulai kehidupan barunya di Jerman. Orang kedua yang akan meninggalkan kami adalah Norrisa... Ia akan melanjutkan studi di Scratchlyde University Inggris. Ketika itu norisa menghubungiku ingin meminjam sesuatu yang aku lupa apa itu. Dia tumben-tumbennya ingin menghampiriku, aku bilang kalau aku taruh di rumah dwimas saja karena ketika itu aku memang jarang ada dirumah. Aku berjualan online ketika itu jadi selalu di jalanan saja. Sepulang dari mengantar barang jualan kepada pelanggan, akupun mampir ke rumah dwimas untuk menitipkan permintaan norisa. Aku berada di depan pintu pagar rumah dwimas namun tidak ada yang membukakan aku pintu. Aku pun masuk saja. Kubuka gerbang rumahnya dan aku menuju kamar dwimas. Aku buka pintu kamarnya dan ternyataaaaaaaaa..... ternyata di dalam kamar ada yenni, lady, norisa, dan dwimas yang niatnya menyiapkan surprise untukku tapi malah mereka yang kaget karena kedatanganku... hahahahaa
Aku tidak menyangka mereka mempersiapkan ini dan meminjam buku hanya alasan norisa agar aku datang... hahaha... mereka manis bangeeeettt... huhu... cuteeee... walaupun mereka telat merayakan ulang tahunku, tetapi ini sungguh berkesan dan membuat aku terharu. Terimakasih sayang-sayangku...

                                                 

                                                  





Kita sering berkumpul di rumah yenni hanya untuk sekedar berbagi cerita-cerita pribadi bahkan tidak ada lagi rahasia yang kita sembunyikan.

                                         


Setelah kurang lebih setahun di Jerman, Yessi pun kembali namun ia tidak lama ada di Bali, Yessi hanya beberapa hari ada di Bali. Kamipun memanfaatkan moment itu dengan baik. Tapi sayang, ketika itu norisa sudah berada di Inggris untuk melanjutkan studinya. Kami berkumpul di sebuah restoran di jalan dewi sri Kuta hanya untuk sekedar makan malam bersama sekaligus melepas kangen dengan yessi. 




Yessi kembali meninggalkan kami tapi kami bahagia karena Ayu janiantari akan segera menikah dan kami akan memiliki keponakan kami yang pertama. Aku sungguh bahagia. Akhirnya Jeje yang bisa dibilang paling "buang" diantara kami bersepuluh menikah juga... hahahaa...
                                    
Kamipun akhirnya memiliki keponakan pertama kami dan Ayu janiantari memberikannya kepada kami... Gung de namanya... Anak laki-laki imut lucu... jidatnya mirip jeje, idungnya juga, pipinya juga deh,, haha,,, akhirnya aku menjadi tante... Bahagia rasanya bersama kalian ketika kita masih alay hingga sekarang salah satu diantara kita menjadi seorang ibu.


Ketika itu, kita berencana untuk menonton film horror di beachwalk namun tiket habis dan kemudian dengan kecepatan bayangan kita segera meluncur ke gallery dan untungnya kita mendapatkan tiketnya. Kita hampir ga pernah yang namanya nonton film horror, ini pertama kalinya kami nonton horror dan kalian tau apa? tempat yang tersisa hanya kursi paling depan... hahahhaa
Sumpah kita sangat konyol ketika itu, hanya kita yang berteriak ketika film baru saja mulai di iklan pembuka... Orang-orang menertawai kami... ROTFL hhahahaa... tapi, lupakan nikmati... haha..
Kita yang menonton film sambil menutup wajah dengan tas dan menutup telinga dengan kedua jari hahaha... kita ini udah gak berani nonton tapi sok-sok'an aja nonton horror.
ini ketika jam nonton belum mulai. sambil menunggu film, 
kami makan sebentar dan SELFIE



Film horror selalu membangkitkan keparnoan kita. Setelah film selesai, kamipun ke toilet bersama-sama dan ngantre panjaaaaaanggg banget. Ketika itu kami nonton yang midnight.


Setelah selesai, kita tidak lupa mengambil beberapa selfie untuk kenang-kenangan. Kamipun kembali ke parkiran, namun saat itu karena midnight, mall sudah terkunci jadi kami pulang lewat gedung yang belum rampung. Sumpah tempatnya ngeri banget, gelap dan hanya kami bertiga yang ada disana. Untung gak ada hal yang tidak diinginkan. Kami pun segera pulang dengan segala keparnoan kami... fiuuuhhh...


Ketika itu adalah hari pernikahan kak agus, kakak kandung dari ayu janiantari. Ayu jee mengundang kami dan kami hadir dalam acara itu. Beginilah tampang kami setelah lulus dan mulai menjadi pekerja. Yoyo datang dengan kang mas nya yang biasa dia panggil abang... cute couple...


Hei yenni... selamat ulang tahun lagi yaaa... bandingkan dengan ulang tahunmu ketika masih kuliah yen... tidakkah sekarang kami jauh lebih mempesona,,,, wakakakkaa...



Ini foto terbaru yang kita ambil sebelum yenni menikah. Yenni menikah bulan depan... akhirnya yenni adalah orang kedua yang akan memberikan kami keponakan. Sebelumnya kami menjenguk cok mas yang baru saja selesai operasi telinga kiri. Cepet sembuh ya cok mas.. setelah itu kami lanjut cusss ke jalan danau tamblingan untuk beli eskrim masimo... Beginilah kebersamaan kami.



Kita bertemu ketika itu dengan segala penilaian... Kita bertemu ketika badan masih kurus dan kulit coklat. Kita bertemu ketika sedang berjuang melawan panasnya bukit jimbaran. Kini, kita sudah bekerja dan beberapa dari kita sudah memiliki keluarga sendiri. Semoga kita bisa menjadi sahabat selamanya. Aku sangat menyayangi kalian, orang-orang terbaik yang diberi tuhan kedalam hidupku. 









Minggu, 13 September 2015

Kasta, Kasta? Kasta! Kasta.

Kasta... Sebenarnya topik ini cukup vital dibicarakan cuman mari kita bicarakan dari sudut pandang yang lebih luas dan dengan pikiran yang lebih terbuka. Banyak perempuan Bali khususnya pasti pernah merasakan situasi ini terutama bagi yang menyandang kasta brahmana atau ksatria. Beberapa orang menganggapnya sebagai beban namun beberapa lagi pasrah dengan keadaan dan mengikuti keinginan keluarga besar untuk mencari pasangan yang se-kasta. Bali ini unik. Kalian para wanita berkasta brahmana atau ksatria pasti familiar dengan "cari pacar yang sekasta. Jangan cari orang jabe biar gak nyerod!". Kebanyakan dari keluarga besar mereka terutama orang tua mereka menganggap jika anak perempuannya menikah dengan kasta yang lebih rendah, suatu saat anak perempuannya tidak akan bisa memanggil ibunya sendiri dengan panggilan "ibu" tetapi "gung biang". Kesannya anak perempuan itu "dibuang" begitu menurut saya. Coba kita perdalami apa maksud kasta disini. Beberapa artikel yang saya baca pernah membahas soal kasta dan bagiku cukup masuk akal. Kasta, dalam ajaran agama hindu dari yang saya baca sebenarnya tidak ada istilah "kasta" tetapi yang ada adalah "warna". Jadi catur warna itu adalah empat pembagian dalam kehidupan berdasarkan bakat dan ketrampilan seseorang http://inputbali.com/sejarah-bali/sejarah-adanya-kasta-di-bali.

Sama hal-nya jika misalkan seseorang bekerja di pemerintahan maka ia merupakan ksatria, jika ia mengabdi dengan menjadi pemangku maka ia bergelar brahmana. Namun, di era sekarang ini pengertian catur warna sesungguhnya telah bergeser menjadi gelar keturunan. Apabila ayahnya memiliki kasta Agung, maka anaknya otomatis menyandang gelar Agung. Ada juga artikel yang menyebutkan bahwa sistem kasta yang sekarang ini berkembang di masyarakat adalah cara penjajah Belanda memecah belah Bali di jaman dahulu.

Aku memiliki beberapa teman yang dilema dengan istilah kasta ini. Mereka dituntut untuk mencari pria yang memiliki kasta sama oleh orang tuanya dan keluarga besarnya. Entah mengapa harus seperti itu. Coba kita lihat kenyataan yang terjadi di masyarakat di sekitar kita. Pria berkasta lebih banyak menikah dengan wanita biasa. Disana kita sudah bisa membayangkan bagaimana susahnya menjadi wanita bali yang "Berkasta". Kami seperti sudah kehabisan stok pria berkasta setara untuk memenuhi tuntutan keluarga besar kami yang beberapa kami sebut "kolot". Mengapa mereka tidak membuka pikiran mereka lebih luas? Mengapa mereka mengikuti tradisi yang tidak jelas asal usulnya? Mereka bilang jika dalam suatu keluarga "berkasta" hanya memiliki anak perempuan maka anak itu harus menikahi pria dengan kasta sama agar keturunannya tidak terputus. Mengapa harus demikian? bukankah jika anak wanita itu menikah dengan pria manapun dan akhirnya memiliki anak, anak itulah merupakan keturunan? mengapa mereka terasa sangat ribet dengan urusan itu. Beberapa orang menjadikan "mebanjar" sebagai alasan. Pertanyaannya sekali lagi adalah MENGAPA?. Jika memang hanya memiliki anak perempuan dan anak perempuan itu menikah dengan pria biasa dan apabila orang tua ingin ada yang "negen" banjar, mengapa tidak suruh saja anak perempuannya beserta suami dan cucunya untuk menempati rumah bajangnya sekaligus mengurus orang tuanya dan mebanjar disana?

Masalah kasta ini terlalu kompleks. Mungkin beberapa orang tidak bisa menerima statementku itu, namun mengapa harus dibuat ribet. Mengapa mereka seakan-akan terlena dengan kasta dan melupakan bibit bebet bobot suami untuk anak-anak perempuannya. Pria biasa tidak selamanya buruk. Malahan sekarang ini pria biasa banyak yang lebih berkualitas daripada pria berkasta. Orang tuaku juga dulu sama menuntutku untuk mencari yang setara seperti yang kalian alami. Namun aku sungguh bersyukur orang tuaku mulai memiliki pemikiran yang terbuka untuk masalah kasta. Kini mereka tidak lagi menuntutku untuk mencari pria dengan kasta setara. Ketika itu ajik pernah bilang "Terserah kamu nantinya dengan siapa. Semua kamu yang membawa. Surga pun kamu yang akan membawa. Karena dimana kamu bahagia, disanalah kamu akan menemukan surga". Aku sangat bahagia dengan statement itu. Beberapa dari kalian mungkin masih bergulat dengan segala ocehan pertentangan. Namun, percayalah, semua kebahagiaan kalian yang akan membawa. Siapapun pria yang akan menjadi pendamping kalian nanti, entah berkasta atau biasa, jalani... tidak ada yang salah. Semua adalah pilihanmu. Ketika kamu bahagia dengan pria pilihanmu, mengapa kamu harus mendengarkan orang lain lagi? Dekatilah orang tuamu secara bertahap, berikan mereka penjelasan yang masuk akal dan tunjukkan bahwa pria "biasa" mu adalah pria berkualitas yang tidak kalah jika dibandingkan dengan pria berkasta diluar sana... hehe...

Minggu, 06 September 2015

Kesengajaan atau hmm yasudahlah... Sosialisasi Ber-nominal Lahan Basah Pegawai "DAYE"

Pagi ini aku menghadiri sosialisasi di sebuah pusat pemerintahan di sebuah kabupaten di Bali. Wacana sosialisasi ini adalah mengenai tata cara berbusana ke pura. Aku mewakili Kecamatan. Mungkin kalian bertanya mengapa aku bisa mewakili kecamatan. Begini ceritanya... beberapa bulan sebelumnya pacar menginfokan kalau kabupaten meminta peserta untuk sosialisasi dan dikirimlah namaku dan nama pacarku diantaranya berhubung kami satu desa. Setelah sekian lama, aku kira kegiatan itu tidak jadi dilaksanakan berhubung tidak ada konfirmasi apapun lagi. Namun kemarin, pacar memberitahukan bahwa ada surat datang dari kabupaten dan nama yang tercantum dalam surat itu adalah namaku. Aku suruh pacar tetap ikut karena namanya sudah disetor ke kecamatan tapi dia tidak mau datang karena tidak mendapat surat. Aku pikir mungkin surat itu terselip atau belum sampai di sekretariat desa kami.

Pagi tadi akhirnya aku ke pusat pemerintahan sendirian dengan motor vario hitamku. Aku bangun jam setengah 6 pagi karena acara berlangsung jam 7 pagi dan diharapkan untuk tepat waktu. Aku buru-buru ke pusat pemerintahan. Sesampainya disana aku tanya satpam keberadaan kementrian yang tertulis disurat yang aku terima. Pusat pemerintahan kabupaten sangat teramat luas, hijau, rapih, tertata dan banyak kantor kementrian, DPRD dan lainnya di dalamnya. Sampailah aku di kementrian yang dimaksud. Aku punya kenalan baru. Untung saja... setidaknya aku tidak sendiri-sendiri banget disana... haha...
kami menuju lantai 3 di kementrian itu. Aku sampai jam 7 lewat dan diruangan masih agak sepi. Ketika registrasi, aku lihat nama pacarku tercantum di daftar penerima honor sosialisasi itu.
"Bu, ini teman saya tidak dapat surat, bagaimana bu ya? Kemarin sudah sempat nelpon ke kantor kementrian tetapi orang kantor bilang kalau yang disurati saja yang datang... tetapi disini nama teman saya ada sebagai penerima honor"
"Oooo... itu mungkin nanti bu" (kata ibu pertama)
"Begini bu, biarkan saja itu kosong kalau temannya tidak bisa hadir atau ibu suruh saja temannya sekarang kesini" (kata ibu kedua)

Entah apa maksud perbedaan jawaban mereka. Semakin lah aku curiga. Pikiran buruk semakin memenuhi otakku. Aku pun mulai mencoret nama pacarku dari penerima honor namun ibu kedua menghentikanku.
"Biar saja begitu bu biar saja" (kata ibu kedua)

Karena "diketarangin" aku pun tidak melanjutkan mencoret nama pacarku dari daftar penerima honor. Aku semakin skeptis dengan situasi itu. Aku memilih segera duduk. Aku duduk di kursi bagian tengah baris ketiga bersama temanku. Selain itu aku juga mendapat kenalan baru lagi. Seorang wanita sebelah kiriku. Dia lebih muda 2 tahun daripada aku. Sosialisasi terdiri dari 4 sesi. Pertama diiisi oleh ketua PHDI Bali. Beliau menjelaskan banyak sekali mengenai tata busana adat kepura dengan lawakan beliau sehingga kami tidak mengantuk mendengarkan celoteh beliau. Pada sesi kedua diisi oleh kepala kantor kementrian. Beliau pintar, jelas dan lugas dalam memberikan materi. Sesi kedua berakhir dan acara dilanjutkan dengan istirahat. Kami makan bersama. Karena aku vegan, aku hibahkan semua daging ke teman sebelahku dan dia menukarkan dengan sayurannya. Istirahat selesai dan sesi ketiga dilanjutkan dengan pemaparan materi dari bu agung pemilik salon agung. Materi ini sebenarnya yang sangat aku tunggu-tunggu. Aku sangat menyukai hal-hal yang berhubungan dengan riasan, tata berpakaian, perawatan dan segala jenis yang "beraroma" feminim. Aku sangat memperhatikan pemaparan beliau dan juga takjub dengan cara beliau mengubah lipstik menjadi eyeshadow dan blushon. Banyak yang beliau ajarkan. Bahkan beliau juga mengajarkan kami membuat rambut keong dan lelunakan dengan cara praktis. Ketika sesi tanya jawab, yang cukup membuat saya kaget adalah banyaknya peserta dari kementrian itu sendiri. Dengan kata lain kegiatan ini diselenggarakan oleh kementrian A namun dihadiri oleh pegawai dari kementrian A sendiri sebagai peserta. Bahkan ada peserta yang masih sangat muda yang merupakan anak dari pegawai dari kementrian A tersebut. Kalian mengerti maksudku? Coba pikirkan, kecamatan kami mengirim 2 nama karena dari kabupaten meminta sepasang namun hanya namaku yang disurati dan ketika absen dan tanda tangan daftar penerima honor, nama pacarku ada di daftar penerima honor itu. Bahkan kecamatan ku mengirim 4 perwakilan namun tidak ada sama sekali yang aku kenal di ruangan itu. Anehnya pesertanya beberapa dari pegawai kementrian itu bahkan anak dari pegawai kementrian itu. Sudah mulai ketemu keanehannya? Bisa gak kalian ambil kesimpulan dari situasi itu? Apa mungkin memang sengaja dibuat cerita bahwa mereka lupa mengirim surat dan sengaja menyiapkan pengganti-pengganti yang sudah direncanakan agar peserta sebenarnya tidak menerima haknya namun nanti dilaporan pertanggungjawaban dicantumkanlah nama-nama yang disetor oleh kecamatan kami masing-masing? Hmmm... menarik. Memang tidak boleh mempunyai pemikiran seperti itu namun situasi itu sendiri yang membuat aku menciptakan pikiran-pikiran itu.

Mungkin dari atasannya sudah memberikan perintah yang jelas kepada mereka namun pegawainya sendiri "DAYE" memakmurkan dirinya sendiri. Coba saja sosialisasi ini dilakukan sebaik mungkin dan sebenar-benarnya. Hmmmm... sangat disayangkan orang-orang seperti itu masih berkeliaran di kedinasan. Orang-orang seperti merekalah yang membangun citra buruk PNS di masyarakat.

Kamis, 03 September 2015

Sheila On 7, Cinta Pertama dan Selama-Lamanya

Lagu-lagu sheila on 7 itu ibarat cinta pertama dan terakhir yang tidak akan pernah terganti. Ibarat pelangi di kala hujan reda. Ibarat pemuas dahaga. Kenal sejak kecil dan kini sudah 22 tahun, rasa jatuh cinta ketika pertama kali denger lagunya itu masih sama. Walopun belum pernah menonton konser live nya, tapi penampilannya di layar kaca sudah cukup memuaskan.
Lagu 'kisah klasik untuk masa depan' pernah jadi theme song kelulusan SMA untukku.



"Sebuah Kisah Klasik"
Jabat tanganku, mungkin untuk yang terakhir kali
Kita berbincang tentang memori di masa itu
Peluk tubuhku usapkan juga air mataku
Kita terharu seakan tidak bertemu lagi

Bersenang-senanglah
Kar'na hari ini yang 'kan kita rindukan
Di hari nanti sebuah kisah klasik untuk masa depan
Bersenang-senanglah
Kar'na waktu ini yang 'kan kita banggakan di hari tua

[Chorus:]
Sampai jumpa kawanku
S'moga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan
Sampai jumpa kawanku
S'moga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan

Bersenang-senanglah
Kar'na hari ini yang 'kan kita rindukan
Di hari nanti...

[Chorus]

Mungkin diriku masih ingin bersama kalian
Mungkin jiwaku masih haus sanjungan kalian


Lagu 'Dan' yang biasa aku dengarkan ketika patah hati jaman SMA.

Dan
Dan bila esok datang kembali
Seperti sedia kala
Dimana kau bisa bercanda

Dan
Perlahan kaupun lupakan aku
Mimpi burukmu
Dimana t'lah kutancapkan duri tajam
Kaupun menangis, menangis sedih
Maafkan aku

Dan
Bukan maksudku, bukan inginku
Melukaimu sedarkah kau
Di sini kupun terluka
Melupakanmu, menepikanmu
Maafkan aku

Lupakanlah saja diriku
Bila itu bisa membuatmu
Kembali bersinar dan berpijar
Seperti dulu kala

Caci maki saja diriku
Bila itu bisa membuatmu
Kembali bersinar
Dan berpijar seperti dulu kala
Whoa oh...

Dan
Bukan maksudku, bukan inginku
Melukaimu sedarkah kau
Di sini kupun terluka
Melupakanmu, menepikanmu
Maafkan aku

Lupakanlah saja diriku
Bila itu bisa membuatmu
Kembali bersinar dan berpijar
Seperti dulu kala

Caci maki saja diriku
Bila itu bisa membuatmu
Kembali bersinar
Dan berpijar seperti dulu kala
Whoa oh...
Whoa oh...

Whoa...
Lupakanlah saja diriku
Bila itu bisa membuatmu
Kembali bersinar dan berpijar
Seperti dulu kala

Caci maki saja diriku
Bila itu bisa membuatmu
Kembali bersinar
Dan berpijar seperti dulu kala
Whoa oh...
Whoa oh...oh...


Lagu 'Melompat Lebih Tinggi' dan 'Sahabat Sejati' mengingatkan aku ketika dipertemukan dengan orang-orang baru yang akhirnya aku sebut SAHABAT

 Kita berlari dan teruskan bernyanyi
Kita buka lebar pelukan mentari
Bila ku terjatuh nanti, kau siap mengangkat aku lebih tinggi
Seperti pedih yang telah kita bagi
Layaknya luka yang telah terobati
Bila kita jatuh nanti... kita siap 'tuk melompat lebih tinggi
Bersama kita bagai hutan dan hujan
Aku ada kar'na engkau telah tercipta
Aah....... Aaaaah

Kupetik bintang, untuk kau simpan
Cahayanya tenang, berikan kau perlindungan
Sebagai pengingat teman
Juga s'bagai jawaban
Semua tantangan

[Chorus:]
Sebelum waktu memisahkan detikku, detikmu
Sebelum dewasa, menua, memisahkan kita,
Degupan jantung kita akan s'lalu seirama
Bila kau rindu aku

Kupetik bintang, untuk kau simpan
Cahayanya tenang, berikan kau perlindungan
Sebagai pengingat teman
Juga s'bagai jawaban
Semua tantangan

Kupetik bintang, untuk kau simpan
Cahayanya tenang, berikan kau perlindungan
Sebagai pengingat teman
Juga s'bagai jawaban
Semua tantangan








SAHABAT SEJATI
Sahabat sejatiku, hilangkah dari ingatanmu
Di hari kita saling berbagi
Dengan kotak sejuta mimpi, aku datang menghampirimu
Kuperlihatkan semua hartaku

Kita s'lalu berpendapat, kita ini yang terhebat
Kesombongan di masa muda yang indah
Aku raja kaupun raja
Aku hitam kaupun hitam
Arti teman lebih dari sekedar materi

Pegang pundakku, jangan pernah lepaskan
Bila ku mulai lelah' lelah dan tak bersinar
Remas sayapku, jangan pernah lepaskan
Bila ku ingin terbang' terbang meninggalkanmu

Ku s'lalu membanggakanmu, kaupun s'lalu menyanjungku
Aku dan kamu darah abadi
Demi bermain bersama, kita duakan segalanya
Merdeka kita, kita merdeka

Tak pernah kita pikirkan
Ujung perjalanan ini
Tak usah kita pikirkan
ujung perjalanan ini



Lagu  'Jika Aku Lanjut Usia' telah aku siapkan jadi themesong mu dan aku nanti

Saat aku lanjut usia
Saat ragaku terasa tua
Tetaplah kau s'lalu di sini
Menemani aku bernyanyi

Saat rambutku mulai rontok
Yakinlah ku tetap setia
Memijit pundakmu hingga kau tertidur pulas'

[Chorus:]
Genggam tanganku saat tubuhku terasa linu
Kupeluk erat tubuhmu saat dingin menyerangmu
Kita lawan bersama, dingin dan panas dunia
Saat kaki t'lah lemah kita saling menopang
Hingga nanti di suatu pagi salah satu dari kita mati
Sampai jumpa di kehidupan yang lain

Saat perutku mulai buncit'
Yakinlah ku tetap tersexy'
Dan tetaplah kau s'lalu menanti'
Nyanyianku di malam hari'


Hampir semua lagunya pernah mengisi hari-hariku. Disaat terbaik dan terburuk dalam hidupku. Tetaplah berkarya SO7. Warnai terus hariku dengan musik indahmu.