Kita harus memilih siapa yang akan menjadi pasangan kita dan
siapa yang akan hidup disamping kita selamanya. Pasangan yang baik tentu akan
membuat kita menjadi pribadi yang baik begitu juga sebaliknya. Kali ini aku
bakal bahas dari sisi perempuan. Pria seharusnya menjadi mentor kita. Orang yang
selalu menjaga pasangannya dan membimbing pasangannya ke arah yang lebih baik.
Dua hal yang aku alami dari masa laluku dan masa kiniku.
Dulu aku cewek kasar, mukul pasangan itu biasa, nangis juga
ga pernah absen, ngomong kasar apalagi, ga usah ditanya. Tapi apa aku salah? Ya.
Apakah aku sepenuhnya salah? Tidak. Semua tergantung siapa yang ada disamping
kita dan dengan siapa kita dekat. Masa laluku tidak semuanya buruk hanya saja
ada beberapa kondisi yang mungkin banyak orang tidak mengerti bahkan termasuk
juga aku. Oke disini aku ga bakal bahas lebih panjang tentang masa laluku.
Perbedaan jelas nampak padaku di saat ini. Setahun ini, ya
walaupun baru setahun, sekalipun aku tidak pernah berkata atau berbuat kasar ke
pasanganku. Karena dia memang mentor terbaik yang aku punya sejauh ini. Aku
membenci matematika, bahkan perkalian aja aku kayaknya ga hapal. Saat aku butuh
orang untuk membuatku mengerti sama pelajaran unik bin rempong itu, dia bisa
menjelaskannya dengan baik. Sangat baik. Aku juga tidak ahli menggambar dan dia
pasti akan dengan senang hati untuk membantuku bisa sampai benar-benar bisa. Dia
mengajarkan aku banyak hal. Dia menuntun.
Kadang layaknya ababil yang pengen share foto-foto mesra
berdua biar seluruh dunia tau kemesraan kita, dia selalu bilang apa pentingnya
kata orang, semua moment itu bakal lebih berharga kalau kita simpan berdua.
Selain itu juga dia sangat menjaga nama baikku. Dia gak pernah ungkap keselnya
dia ke aku di medsoc walopun kadang sih aku ngeselin banget tapi dia selalu
menjaga itu. Kami suka coba-coba masak menu baru berdua tapi ada aturannya.
Aturannya cuman satu “Jangan Main Medsoc” supaya tidak kehilangan moment yang
seharusnya bisa kami nikmati.
Pernah suatu ketika dia kesel banget sama aku karena aku
cukup cemburu. Kali aja kalo lalat nempel di tangannya aja aku langsung bisa
berubah jadi singa. Dia pergi gitu aja ninggalin aku. Aku pulang lah itu
sendiri sambil nangis trus sweetnya ternyata pas aku udah sampe rumah, dia ada
di depan rumahku bilang khawatir…. Aaaaaaaaaaaaa….. why you’re so kyuuuuuuuuutt...
yang mau aku bahas disini adalah tidak ada sekata pun kata-katanya yang kasar
buatku walaupun sekesel apapun dia padaku. Bukan niatku membandingkan orang di
masa laluku dengan orang masa sekarangku. Hanya saja orang di masa sekarangku
ini kayak bener-bener fill the empty seat yang ada di dalam diriku. Ngerasa
complete aja.
Hal lain yang nunjukkin kalo pacarmu itu sayang kamu adalah
dia gak akan ngerokok deket kamu. Ini buat kalian para ladies yang punya pacar
perokok, cowok yang sayang sama kamu akan selalu berusaha bikin kamu nyaman.
Apalagi kalo kamu bukan pecinta asap rokok dia gak akan rela liat kamu “bangkes-bangkes”
karena asap rokok. Ya kan? Ilangin lah stigma kalau ngerokok itu keren. Gak banget.
Aslik! Punya pacar ngerokok juga keren? Gak sis, gak banget. Percaya deh gue. Bayangin
saat kamu boncengan sama pacarmu naik motor dan pacarmu sedang ngerokok trus
asapnya kena kulit wajahmu. Hiyuuuhhhhh… radikal bebas. Hmmm cantikmu bisa
ilang sis. Emang mau kerutan di usia muda? Enggak kan. Apalagi kalo asap rokok
sampe kamu hirup trus kamu kena kanker paru-paru dan kamu mati muda. Emang tega
liat cowok lo jalan sama cewek lain setelah lo mati? Hmmm enggak kan. Ahhh ini
cerita entah bermuara kemana.
Pokoknya intinya ni yaa buat para cewek diluar
sana, kalian musti amat dan harus benar-benar memilih pasangan yang baik dan
bisa membuat kalian menjadi lebih baik kedepannya. Cowok yang gak kasar, cowok
yang bisa menjaga nama baik kalian, cowok yang ngerti apa itu komitmen. So
ladies, keren itu kita yang ciptain. Brain, beauty and behavior. Lah, udah
kayak slogan putrid-putrian aja. Tapi ya emang gitu dan semua itu mutlak
hukumnya.
---With Love---
A.M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar