Selasa, 22 November 2022

Ringkasan Malam

Ada keraguan yang bahkan tak bisa kuungkapkan. Keraguan tentang akan seperti apa masa depan nanti. Aku sering menepi dan berpikir "sudahkah ini tepat?".

Kembali ku berkata dalam hati "diriku takkan pernah mengkhianati ku". Hampir 30 tahun aku ada di dunia ini, tak sedetikpun diri ini kuragukan.

Tidak ada yang lebih kutakutkan daripada diriku sendiri. Aku sudah pernah kehilangan cinta, dulu saat remaja. Cinta yang kukira akan jadi satu2nya dan labuhan akhir. Perpisahan menyakitkan pernah kurasakan hingga yang lain rasanya semakin tidak seberapa.

Pendidikan tertinggi kuraih sebelum umur 30 tahun, keluarga yang rukun dan anak yg lucu menemaniku saat ini di detik2 ku akan melangkah ke angka 30.

Mungkin ini bayaran dari sakit hatiku dulu, gumamku. Kita sekarang bahkan sudah sama2 bahagia. Iya inilah seharusnya yang terjadi. 

Jika aku diijinkan kembali ke masa lalu, aku tidak akan kembali memperbaiki apapun. Bahkan untuk cinta sebelumnya yang tidak pernah dimulai namun telah usai.

Tuhan tidak pernah mempersatukan kita sejak awal kita bertemu. Kita saja yang liar selalu mencari selah bertemu walau harus menempuh ratusan kilometer ke bagian Bali timur.

Teringat semua perbincangan kita tentang mimpi2 kita di masa depan. Aku sudah hampir mencapai semua, ku yakin kamu juga. Kini ku yakin alasan Tuhan tidak mempersatukan kita. Aku yakin mimpi2 kita itu yang memisahkan kita bahkan saat kita tak sempat memulai.

Ku pernah rasakan cinta yang membutakan, namun kebutaan membawa ku ke kegelapan. Kali ini kucoba menjadi rasional tapi aku ragu hati ini kehilangan ruhnya.

Kubuka mata, kulihat dia. Tampan. Tinggi dan sikapnya baik. Ternyata ini masa depanku. 

Tuhan bahkan sesayang itu padaku. Tuhan tau yang aku butuhkan. Andai aku tidak bersama pria ini, mungkin aku tidak akan pernah berhasil menggapai semua mimpiku. 

Masa depan? Aku berusaha melihat ke masa depan. 5 atau 10 tahun lagi aku akan ada dimana dan pencapaian apa yg akan ku capai saat itu. 30 tahun lagi, masihkan pria ini ada di sisiku? Ataukah dia mulai bosan dengan ambisiku? Atau mungkin saja dia masih tertidur di ranjang yg sama denganku? Tak ada yang bisa kutebak dari orang lain.

Tapi satu yang bisa kupastikan, diriku ini akan selalu kuat bersamaku, takkan pernah meninggalkan ku bahkan jika langit tak lagi tempatku menggantungkan harapan.

Beberapa bulan lagi menuju 30, rasanya sedih meninggalkannya. Ulang tahun tak pernah lagi terasa menyenangkan. Aku bahkan lupa kapan terakhir kali aku menikmati ulang tahunku.

Ku harap semua orang melupakan hari itu. 

Sabtu, 06 Agustus 2022

New Journey = S3!!

Hai, aku balik lagi setelah 3 tahun vacum. Banyak hal terjadi dan aku hampir lupa punya blog ini. Kali ini aku kembali dengan status berbeda sebagai mahasiswa baru prodi Doktor S3 Ilmu Akuntansi Universitas Airlangga. Bangga banget bisa jadi bagian Unair. Cita-citaku sejak dulu kala bisa berkuliah di luar Bali dan sekarang tercapai. Maklum yaa dulu ga ada duit hehe. 

Kenapa akhirnya ke UNAIR? banyak pertimbangan sih, Awalnya nargetin UGM tetapi dengan kondisi saat ini yang punya baby masih 1 tahun 8 bulan dan suami akhirnya pindah ke KABalai Surabaya dari Merauke, aku memutuskan UNAIR. Sempat juga berencana ke Brawijaya, cuma kayaknya aku males deh naik bus ke malang. Yaa siapa tau ada hal urgent soal anak, kan enak cuma naik pesawat, nyampe. Selain itu kalau suami dinas ke Surabaya, bisa barengan deh hihi..

Tapi diluar itu semua, UNAIR yang paling klik dihati. UNAIR merupakan salah satu universitas terbaik di Indonesia. Sejauh ini yang aku tau, vibes UNAIR masih kuantitatif research banget. Jadi disana bakal diajarin secara detail banget tentang alat olah data (kata seniorku). Ini sesuai banget sama minatku. Hari ini pertemuan keempat kuliah matrikulasi bersama Prof. Made Narsa. Rasanya seperti tanah tandus yg kena air hujan, benar-benar tercerahkan. Beliau sangat terbuka dan selalu punya jawaban atas segala pertanyaan research. Keren banget. Cuma sampai saat ini masih galau soal sistem perkuliahan, akan online atau offline. Berharap sih online, rasanya ga tega ninggalin si bayi. Tapi ya apapun nanti keputusannya, mari dijalani saja. Semua akan indah pada waktunya... Ya kan? Hihi

Jujur, aku ga nyangka akan bisa kuliah S3. Syukur banget punya suami yang sangat supportif, ga pernah meragukan mimpiku yang seringkali terkesan muluk-muluk hehhee... Love banget deh!!❤️

Semoga sih ya aku bisa melalui proses ini dengan baik dan bisa lulus dengan baik nantinya. Amin amin amin.