Senin, 16 November 2015

BALEGANJUR PUSPEM NOVEMBER 2015

Kemarin pemuda kami dari ketiga banjar (Legian Kaja, Legian Tengah dan Legian Kelod) sebagai Duta kecamatan kuta di kategori umum mengikuti lomba baleganjur di Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung Mengwi. Hari sebelumnya mereka melaksanakan gladi resik di Puspem.




Setelah selesai latihan, para penabuh dan team kembali ke legian, tetapi tidak dengan aku. Sang pacar mengatakan bahwa dia lupa beli "straples" akhirnya pada malam itu juga aku membelikan untuknya agar setelah gladi dia bisa istirahat dan menjaga kondisinya untuk lomba esok harinya. Untung saja di clandys deket rumah padangsambian menyediakan straples, kemudian aku bawakan untuknya ke rumahnya di legian.


15 November 2015, Bernamakan Bala Jaya Swara Sandi, sebagai Duta Kecamatan Kuta, para penabuh yang telah berlatih selama kurang lebih 2 bulan akhirnya dihadapkan pada hari yang sangat ditunggu-tunggu. Mereka bangun pagi-pagi sekali. Harus berkumpul pukul 6 pagi untuk sembahyang, dan entah apa lagi yang mereka persiapkan hingga menunggu waktu lomba pukul 6 sore. Mereka berhias di kantor DPRD Puspem.

Anggota STT. Wija Adnya yang tergabung dalam Bala Jaya Swara Sandi

Anggota STT. Wija Adnya dengan Kelian STT. Wija Adnya

Aku sampai di Puspem sekitar pukul 1 siang dan ternyata semua penabuh sudah mulai berlatih. Senang melihat semangat mereka dalam mengikuti perlombaan itu. Mereka berlatih di utara basement parkir kantor DPRD. Semua tampak sibuk. Setelah mereka selesai latihan dan makan, aku menyempatkan diri untuk berfoto bersama sang pacar yang cakep tapi nyebelin sedunia tapi sayaaaaaangggg... ngangeniiiinnnn...


Puja dan Suryadi


Menunggu hingga pukul 4 sore untuk mereka sembahyang agar semua dilancarkan. Beberapa penabuh memasang wajah tegang, beberapa lagi santai karena mungkin sudah terbiasa menghadapi perlombaan seperti ini.

menunggu giliran sembahyang
Perlombaan ini terdiri dari 21 hingga 22 peserta dan BJSS mendapat nomor undi ke 8. Dari peserta nomor 1 hingga 7 semua bagus-bagus dan kemudian tibalah giliran BJSS team.






Sebenarnya masih banyak foto lagi karena aku tidak ingin kehilangan satu moment pun dari mereka dalam acara ini. Aku cepat terkesima oleh anak-anak muda seperti mereka yang berani tampil di depan umum dengan kreatifitas mereka. Ketika lomba usai, terlihat jelas wajah-wajah lelah mereka. Namun, moment seperti ini tidak boleh dibuang sia-sia dengan capek kan... hehe...
Setelah istirahat, mereka kembali lagi ke gedung DPRD untuk mengganti pakaian. Namun, aku tidak ingin moment ini hilang begitu saja untuk mereka.






deduk, wahyu darmika, me, suryadi putu, puja astawa

Akhirnya terlewati juga lomba ini. Setelah mereka berganti pakaian dan makan selanjutnya mereka berkumpul untuk diberikan hadiah kecil yang mampu membuat mereka kembali tersenyum seakan lelah tidak ada lagi, Pengumuman juara diumumkan malam itu juga, jadi kami menunggu dengan harap-harap cemas. Kami menghabiskan waktu sambil berkeliling melihat pedagang dan membeli beberapa.
Sekitar pukul sepuluh malam, pemenang lomba baleganjur pun diumumkan tapi sayang kami tahun ini tidak bisa membawa pulang juara namun salut dengan perjuangan mereka. Semoga di tahun-tahun berikutnya team BJSS dapat bertanding lagi dan meraih juara pertama... wuhhuuuuu... amin amin amin. BRAVO!!!

Jumat, 13 November 2015

DRAMA

Kenangan masa lalu... duri-duri itu datang menusuk lagi
berdarah-darah...
tak peduli barang yang ditinggalkan, kenangannya menggangguku...
hatiku terlatih, namun aku jenuh.
jenuh meminta, jenuh berharap, jenuh meronta
penciumanku tajam, bahkan lebih tajam daripada anjing-anjing itu
aku mencium aroma bayangannya...

"Aku Lupa" kata-kata penghindaran paling sempurna
menyalahkan menjadi hal tabu diucapkan
ajarkan masa lalumu bahwa ada aku
Aku Aku Aku

Aku tidak rela
tersenyum memang caraku
Tiap jengkal rumahnya diluar kepala
Tiap garis wajahnya tersimpan dalam
Aku bagai sedang menonton film kehidupan dua insan
dua insan yang mengira mereka untuk selamanya

Dia sebelum aku
Aku cemburu
pulangkan saja kepada si empunya
agar tak ada lagi dia pada kita
agar tak ada lagi duri yang mengiris
agar tak ada lagi tangis

biarkan saja disana kata dia
dia tidak berpikir aku
sama-sama wanita seharusnya peka akan perasaanku
hapus saja, pergi. harusnya begitu jawabmu, wanita

tangan tak lagi sanggup menggapai
terlalu jauh, terlalu terjal, terlalu berisiko
meretakkannya lagi adalah kesalahan
aku jenuh
dasar laut mungkin lebih menyenangkan
tak seekorpun kan sadar
air-air menjadi satu
saru...

diam memperhatikan dan membiarkan darah ini mengucur deras
aku tidak rela
aku tenggelam, kekecewaan mendalam
potong tali-mu, biarkan aku hilang
hilang dengan semua angan-angan